Pendidikan karakter anak usia dini akan berpengaruh besar pada perkembanganya saat dewasa nanti. Usia dini bisa dibilang sangat efektif mengembangkan beragam potensi serta kepribadian dalam diri anak.
Kegiatan dalam pendidikan karakter anak usia dini, bukan hanya persoalan kemampuan kognitif saja, namun juga kesiapan emosional dan sosialnya. Maka dari itu, kegiatan ini harus dikemas secara menaari dan menyenangkan.
Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak
Pendidikan karakter anak usia dini tentu saja menjadi PR besar bagi kedua orang tua, di mana semuanya harus dipersiapkan untuk menghadapi dunia masa datang, termasuk memberikan pola asuh yang tepat. Dimulai dari anak akan mengikuti perilaku kedua orang tuanya karena mereka lah orang permana yang bisa dibilang akan dikagumi oleh anak.
Saya sendiri sebagai orang tua pun merasakan hal tersebut. Selain itu, sebisa mungkin, selalu menunjukkan perilaku yang baik kepada anak. Setelah itu, barulah anak akan menghadapi dunia luar melalui lingkungan sekitar.
Keberhasilan kita sebagai orang tua dalam membimbing anak di usia dini, tentunya sangat menentukan kesuksesan anak di masa depannya. Di mana anak-anak ini akan tampil dengan percaya diri, dengan belajar, mampu berkomunikasi dengan baik, berani, jujur, bisa diandalkan, jiwa toleransinya tinggi, berjiwa patriotisme, serta tentu saja mampu bersaing di kehidupan sosialnya.
Pengertian Karakter dan Pendidikan Karakter
Karakter adalah istilah dari bahasa Yunani, charassein, yang artinya mengukir. Ini bermakna, membentuk karakter itu diibaratkan seperti mengukir di batu permata atau permukaan yang keras. Dari sanalah kemudian berkembang makna karakter diartikan sebagai pola perilaku.
Doni Koesoema A (2007:80) menjelaskan bahwa, karakter sama dengan kepribadian. Di mana kepribadian menjadi ciri atau karakteristik seseorang yang diterima dari lingkungan sekitar. Pusat Bahasa Depdiknas juga menjelaskan, karakter adalah bawaan, kepribadian, budi pekerti, personalitas, perilaku, sifat, tempramen, watak, jiwa, hati dan tabiat.
Jadi, seseorang akan berkarakter baik ketika tingkah lakunya baik sesuai dengan kaidah moral. Selain itu, seseorang tersebut akan berusaha melakukan hal-hal baik pula terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, lingkungan, negara, hingga dunia internasional, dengan mengoptimalkan segala potensinya serta membalutnya dengan rasa kesadaran, emosional, juga motivasi yang tinggi.
Beralih ke pendidikan, di mana pendidikan bukan hanya sarana mentransfer beragam ilmu pengetahuan saja, namun lebih luas lagi. Salah satunya sarana pembudayaan serta penyaluran nilai-nilai penting (sosialisasi dan enkulturasi).
Sementara itu, pendidikan karakter bermakna pendidikan dengan mengembangkan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa dalam diri para peserta didik, sehingga dapat memiliki nilai sebagai karakter dalam dirinya, dan mampu menerapkan ke dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang nasionalis, religiu, kreatif dan produktif.
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter
Fungsi pendidikan karakter menurut Puskur (2010), antara lain:
1. Pengembangan potensi anak agar menjadi pribadi dan berperilaku baik
2. Perbaikan yang memperkuat pendidikan anak agar lebih bertanggung jawab dan bermartabat
3. Penyaring sebagai pembatasan budaya asing yang masuk dengan mengaitkan nilai budaya bangsa sendiri.
Pendidikan karakter anak usia dini sudah pasti mengacu pada Pancasila dan nilai budaya Indonesia, di mana hal tersebut merupakan sembilan pilar demi mewujudkan proses pengembangan pendidikan karakter.
Berikut ke-9 pilar karakter yang dicetus Dr. Ratna Megawangi, yakni:
1. Cinta Tuhan dalam kebenaran
2. Bertanggung jawab, disiplin dan mandiri
3. Selaluamanah
4. Senantiasa hormat dan santun
5. Peduli dan memiliki kasih sayang
6. Percaya diri, pantang menyerah dan kreatif
7. Memiliki sifat kepemimpinan dan adil
8. Baik budinya dan rendah hati
9. Cinta damai dan toleransinya tinggi
Sementara itu, tujuan pendidikan karakter anak usia dini sebagai peningkatan mutu dan pembentukan karakter serta akhlak mulia anak secara komplit, seimbang, terpadu.
Tujuan pendidikan karakter anak usia dini adalah sebagai berikut, menurut Puskur (2010):
1. Mengembangkan nilai nurani atau kalbu dalam diri sebagai manusia dan warga negara yang baik
2. Mengembangkan kebiasaan yang terpuji dan religius
3. Menanamkan sikap kepemimpinan serta tanggung jawab sebagai penerus bangsa
4. Mengembangkan kemampuan anak menjadi lebih kreatif, mandiri dan memilii wawasan luas berkebangsaan
5. Mengembangkan diri dalam lingkungan yang jujur, bersahabat, dan inisiatif tinggi
Untuk para orang tua yang ingin mendapatkan pengetahuan tambahan sebagai pendukung pengembangan pendidikan karakter anak usia dini, langsung saja download aplikasi belajar nomor 1 di Indonesia Ruangguru, klik di sini untuk info selengkapnya.
Semoga bermanfaat, sampai jumpaa..
0 Komentar
Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!