Penyebab sakit kepala dapat terjadi karena terlalu lelah beraktivitas. Umumnya, sakit kepala bisa terjadi pada siapa saja. Dengan rentan waktu 30 menit hingga 2 jam, tergantung pada jenis sakit kepala yang dialami.
Munculnya sakit kepala secara tiba-tiba di tengah kesibukan,bisa jadi sangat menggangu. Sakit kepala yang dialami biasanya mulai dari nyeri ringan yang bisa sembuh tanpa meminum obat, hingga nyeri berat yang bisa sembuh hanya dengan meminum obat atau dengan segera memeriksakan diri ke dokter.
Jenis-jenis Sakit Kepala, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Sakit kepala yang terjadi akibat nyeri di kepala yang timbul dikarenakan ujung saraf di berbagai titik bagian kepala dan leher mengalami gangguan atau semacam iritasi sehingga otot-otot di bagian kepala terasa kaku.
3 Jenis Sakit Kepala Beserta Penyebabnya
Berikut terdapat 3 jenis sakit kepala yang sering dialami disertai penyebabnya, antara lain:
1. Sakit Kepala Sebelah (migrain)
Penyebab sakit kepala sebelah atau migrain disebabkan oleh lampu yang terlalu terang, suara yang terlalu keras, hingga bau tidak sedap yang cukup menyengat disertai mual dan muntah. Gejala sakit kepala migrain yakni nyeri di salah satu sisi kepala, dari sakit ringan hingga berat, rentang waktunya 4-72 jam.
Pemicu lain migrain yaitu pola tidur dan pola makan yang tidak sehat, terlalu banyak mengonsumsi pemanis buatan aspartam pada makanan, alergi terhadap jenis obat tertentu, hingga perubahan hormon pada wanita.
2. Sakit Kepala Tegang (tension headache)
3. Sakit Kepala Cluster (cluster headache)
Sakit kepala cluster adalah sakit kepala dengan nyeri hebat hingga menyerang bagian mata belakang. Biasanya terjadi serangan sakit kepala minimal 15 menit sampai-sampai tidak bisa diprediksi, bisa jadi dalam hitungan minggu hingga bulan.
Gejala sakit kepala cluster yakni mata berair, hidung tersumbat (pilek), hingga yang paling parah menyebabkan kegelisahan. Kemungkinan lain gejala yang terjadi berkaitan dengan gangguan pada fungsi bagian otak yang mengendalikan sistem endokrin dan saraf (hipotalamus).
Cara Mengatasi Sakit Kepala yang Mengganggu
Apabila kamu mengalami salah satu jenis sakit kepala di atas, jangan panik dan tetap tenang, karena sekarang ada Saridon, cepat atasi sakit kepala nggak pake lama. Kenapa harus Saridon? Ini dia alasannya:
Kandungan Zat Aktif dalam Saridon
Kandungan zat aktif dalam Saridon seperti, propyphenazone, merupakan salah satu obat yang termasuk golongan analgesik dan antipiretik. Propyphenazone biasanya digunakan sebagai pereda demam dan rasa nyeri yang muncul akibat sakit kepala, sakit gigi dan nyeri otot. Propyphenazone dapat dibeli tanpa resep dokter dan tersedia dalam kemasan tablet.
Selanjutnya kandungan Parasetamol yang berfungsi sebagai obat penurun panas dan pereda nyeri. Parasetamol juga termasuk obat bebas tanpa resep dokter yang dapat digunakan juga sebagai pereda sakit kepala. Parasetamol sangat aman dikonsumsi anak-anak dan orang dewasa.
Terakhir, kandungan Kafein yang merupakan stimulan sebagai perangsang sistem saraf. Kafein memiliki fungsi untuk membantu mengurangi peradangan, rasa nyeri dan menjadi formulanya efektif meredakan sakit kepala hingga 40%.
Kafein juga termasuk obat bebas yang dapat dikonsumsi anak-anak dan orang dewasa. Manfaat lain dari Kafein yang juga mengandung Parasetamol yaitu dapat meningkatkan potensi penyerapannya untuk meredakan sakit kepala.
Kombinasi Formula Parasetamol dan Kafein
Saridon merupakan salah satu obat analgesik yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Saridon adalah salah satu produk dari Bayer yang dapat digunakan juga sebagai penghilang rasa nyeri dan mengobati sakit gigi.
Selalu sedia Saridon di manapun kamu berada, agar bisa dengan cepat mengatasi sakit kepala yang menyerang dengan tiba-tiba dan membuat aktivitas kamu tetap berjalan lancar.
Aturan Pakai Saridon yang Sesuai
Sebelum mengkonsumsi Saridon, ada baiknya membaca aturan pakainya terlebih dulu yang ada pada kemasannya. Umumnya Saridon diminum sesaat setelah makan. Saridon hanya dapat dikonsumsi secara utuh dengan air secukupnya. Kecuali, ada anjuran dari dokter saat melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dosis Penggunaan Saridon
Dosis Saridon untuk orang dewasa dan anak usia di atas 12 tahun adalah 1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari. Sementara dosis Saridon untuk anak antara usia 6-12 tahun adalah ½ hingga 1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari.
Dosis Saridon di atas bukan patokan sebagai pengganti dari nasihat medis. Apabila kamu merasa ragu, cobalah untuk berkonsultasi dengan apoteker atau dokter.
Klaim Saridon bisa dipercaya meredakan dan mengobati sakit kepala dengan cepat tanpa mengganggu kesibukanmu, merupakan solusi untuk gaya hidup aktif. Dapatkan obat Saridon di apotek terdekat di rumah kamu yaa..
Nah, kamu juga bisa mendapatkan informasi lengkap tentang obat Saridon dengan mengunjungi website Saridon. Bukan cuma mendapatkan informasi seputar Saridon, kamu juga akan mendapatkan informasi lain mengenai sakit kepala.
2 Komentar
Legend ini sih, ampuh dari dulu jadi andalan banyak orang terus terjangkau. Diwarung-warung dekat rumah juga pasti ada
BalasHapusJadi teringat nih, dulu kalau bapak sakit kepala, aku diminta ke warung beli obat. Ternyata sampai sekarang Saridon masih andalan ya mbak
BalasHapusHaii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!