Hari ini adalah hari raya Nyepi. Saya selalu senang kalau hari ini tiba, karena Bali tuh terasa sepi, tenang, tanpa ada suara-suara kendaraan, tanpa ada yang teriak "paket" dari luar gerbang, stasiun Tv juga mati, karena memang benar-benar sunyi, senyap, dan gelap.
Untungnya, internet masih menyala. Walau hanya beberapa provider aja, jadi nggak terlalu gabut-gabut amatlah ya, haha..
Saya pernah menonton salah satu acara yang menanyangkan keadaan pulau Dewata saat Nyepi. Jadi, mereka memang sengaja melakukan riset, kira-kira apa ya yang terjadi sama bumi khususnya wilayah Bali. Duh, saya lupa judul acaranya.
Tapi memang yang namanya polusi itu nggak ada sama sekali, alam seakan kembali asri. Selain itu, karena memang bener-bener gelap ya, jadi bintang tuh kelihatan dari langit sana. Jadi penerangan itu cuma ada bintang sama bulan. Yaa, walaupun dua tahun terakhir Nyepi ini, hal itu nggak terjadi sama sekali, karena faktor hujan yang mengguyur sejak sore hari, hiks.. Tapi alhamdulillah yaa, tetep berkah doonnggs..
Eniweey, di luar dari bahasan gelap-gelapan waktu Nyepi, kamu pernah sadar nggak sih, apa yang terjadi sama bumi kalau aja kita nggak menjaganya dengan benar?
Pasti perlahan-lahan bumi pasti ngambek akibat berbagai masalah, seperti polusi udara, pemanasan global, terkontaminasinya sumber air, dan sebagainya. Selain itu, ternyata faktor-faktor tersebut bisa membuat tubuh manusia mengalami berbagai masalah lho. Masa sih??
Ketika Kebersihan Bumi Terabaikan, Ini yang Akan Terjadi!
Berikut adalah hal buruk yang akan terjadi pada bumi, jika kita mengabaikan kebersihannya, dilansir dari boldsky.com:
Polusi udara
Polusi udara bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Hal ini ternyata bisa berpengaruh besar terhadap usia manusia, lho. Kenapa? Karena, polusi tersebut merupakan asap yang mengandung karsinogen yang dapat membunuh lebih cepat, bahkan lebih berbahaya dari asap rokok. Namun tetap hindari merokok yaa (pesan moral, hihi).
Terkontaminasinya sumber air
Kamu tahukan, kalau air yang kita konsumsi berasal dari pegunungan? Nah, apabila sumber air dari pegunungan telah terkontaminasi dengan zat-zat berbahaya atau limbah beracun, maka hal tersebut akan berdampak pada kualitas kehidupan semua jenis makhluk hidup.
Pemanasan global
Nggak bisa dipungkiri, dampak dari pemanasan global perlahan-lahan sudah dirasakan kehidupan zaman sekarang ya. Seperti, bertambahnya jumlah pengguna kendaraan, pembakaran hutan, penebangan pohon secara liar, dan lain sebagainya.
Hal ini tentu saja memicu bumi semakin panas, karena sedikit demi sedikit sumber oksigen telah terkikis. Makanya sekarang cukup digaungkan melakukan penanaman pohon setidaknya satu pohon untuk satu orang.
Penggunaan plastik
Sejak awal 2020 lalu, khususnya di Bali, penggunaan kantong plastik telah dilarang. Untuk itu, masyarakat dihimbau agar sebaiknya membawa kantong belanja sendiri, baik berupa totebag atau jenis tas kain lainnya. Atau bisa juga membelinya saat melakukan pembelanjaan.
Tak hanya itu, beberapa produk kuliner pun telah lebih bijak menggunakan wadah plastik. Hal ini dilakukan bukan tanpa sebab. Karena telah banyak diketahui, bahwa penerapan diet kantong plastik adalah untuk kebersihan dan kesehatan lingkungan. Agar nantinya sampah plastik dapat dengan mudah diurai dan tidak menjadi limbah kotor yang banyak mengandung bahan kimia yang kemudian dalam jangka panjang akan mempengaruhi kesehatan manusia.
Sistem kekebalan tubuh yang kian menurun
Ternyata, ketidakbersihan bumi sangat mempengaruhi dan berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh manusia, lho. Bagaimana tidak? Karena kualitas udara dan air yang kian memburuk, maka sasarannya adalah makhluk hidup. Di mana sistem pernapasan akan mulai terganggu dan berkurangnya pasokan air karena pencemaran lingkungan yang sulit untuk dihentikan.
Deforestasi
Istilah deforestasi atau penggundulan hutan beberapa tahun terakhir menjadi penyebab utama bencana banjir. Penebangan hutan secara liar atau illegal logging juga tak sepantasnya terjadi, karena akan menyebabkan pasokan oksigen menipis, dan mengancam kelangsungan makhluk hidup. Karena, seperti yang kita ketahui, manusia menghirup udara sekitar 7 atau 8 liter per menit. Dan sebanyak 20 persen dari udara yang dihirup manusia adalah oksigen.
Gif: canva
2 Komentar
"Sejak awal 2020 lalu, khususnya di Bali, penggunaan kantong plastik telah diwajibkan"
BalasHapusEm...maksudnya penggunaan kantong plastik telah dilarang kah kakak? Hehehe....maaf langsung auto-confuse soalnya.
Anyway, denger-denger beberapa waktu lalu pas lagi ngetrend2nya isolasi masal akibat C19, kondisi Bumi perlahan membaik ya karena semua orang di rumah. Kalau saja nggak perlu ada C19 agar manusia aware pentingnya menjaga lingkungan.
wuhuhu.. makasih sudah dikoreksi mas Prima, wkwk..
BalasHapusiya bener itu.. intinya kesadaran kitanya aja ya ada atau tiada si C19.
Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!