Tahukah, kalau suatu kemasan produk bisa menyebabkan pemanasan global? Packaging yang menarik tentu saja menjadi daya tarik tersendiri untuk sebuah produk. Mulai dari warna, dari segi kepraktisan saat digunakan, dan lain sebagainya.
Di luar dari packaging yang menarik, kemasan sebuah produk tentulah harus ramah lingkungan (sustainable packaging), baik untuk produk makanan, minuman, atau produk kebutuhan lainnya. Seperti yang kita ketahui, isu pemanasan global semakin marak terjadi. Akibatnya adalah pencemaran lingkungan.
Sampah plastik adalah merupakan salah satu permasalahan penting di dunia saat ini. Bahkan, sampah plastik yang terbuang setiap harinya bisa mencapai hampir 30.000 ton, menurut data riset Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia. Sungguh angka fantastis.
Di Indonesia baru-baru ini menggalakkan penggunaan kemasan ramah lingkungan untuk berbagai produk makanan dan minuman. Bahkan kini telah menjadi tren internasional. Yang sebenarnya ide penggunaan kemasan ramah lingkungan ini telah dikenalkan oleh wagra asing sendiri.
Sementara itu, para pelaku industri di Indonesia sangat mengambil peluang berharga ini untuk mengembangkan serta mengikuti tren, supaya tidak mudah tersingkir dengan persaingan global. Tentu saja hal ini akan sangat membantu mengurangi isu-isu bahaya limbah yang berasal dari sampah terutama limbah plastik.
Jenis plastik non-biodegradable (plastik yang secara biologis tidak dapat terurai), merupakan jenis plastik yang tidak ramah lingkungan yang umum digunakan selama ini. Namun saat sekarang ini, jenis plastik biodegradable telah diadaptasi kegunaannya. Bahkan, telah banyak digunakan oleh produsen plastik untuk makanan dan minuman. Hal ini sangat memberikan alternatif dan solusi untuk permasalahan limbah dan isu pemanasan global.
Jenis plastik biodegradable, merupakan perkembangan canggih yang dibuat khusus untuk industri plastik di dunia. Plastik biodegradable dapat dibuat dari polimer alami, yang biasa disebut Polylactic Acid (PLA).
Polylactic Acid (PLA) diproduksi melalui proses fermentasi gula atau starch oleh Lactobacillus menjadi lactic acid yang selanjutnya dipolimerisasi dengan bantuan panas serta katalis logam menjadi PLA. Memiliki sifat tahan panas & kuat, serta merupakan polimer yang elastik, Polylactic Acid sangat direkomendasikan dijadikan kemasan makanan dan minuman.
Contoh-contoh produk yang telah menerapkan konsep kemasan ramah lingkungan:
1. Botol Plastik Coca Cola
Botol Coca Cola terbaru memiliki 12 sampai 19 persen carbon footprint yang lebih kecil dibandingkankan dengan botol lamanya, hal tersebut dikutip dari Copenhagen Climate Summit. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang berasal dari tanaman seperti jagung, gandum, ubi jalar, gula bit, dan beras. Dan 100 persen menjamin, botol-botol tersebut dapat di daur ulang kembali.
2. Gelas Starbucks
Sebenarnya masih banyak produk lain yang telah menerapkan pemakaian kemasan ramah lingkungan. Karena mereka sadar, bahwa bumi kita sedang terancam kesehatannya. Tetap dukung penggunaan kemasan ramah lingkungan, agar kita turut andil dalam mengurangi pemanasan global dunia. Semua akan berarti dengan dimulai dari hal kecil. Silakan berbagi jika bermanfaat. Sampai jumpaa..
3 Komentar
Aku baru tau kalo coca cola sama starbucks ramah lingkungan kemasan minumannya
BalasHapusPenggiat Tumbler mana suaranya... Hehehe kalo ke cafe bawa minum air putih sendiri, selain hemat juga mengurangi penggunaan botol kemasan. Karna beli coffee nya kan pake gelas hehe
BalasHapuskalo kemasan ramah lingkungan biasanya ada logo di bawa kemasannya gak sih kak? jadi kita tau barang ini bisa di daur ulang atau gak
BalasHapusHaii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!