Tips Membeli Barang Branded - Halo semua. Semoga tetap semangat dan jangan lupa jaga imunitas tubuh, supaya nggak gampang sakit. Masih pandemi begini ada aja tantangan yang datang ya. Salah satu tantangan terbesar dan terberat kita adalah gaya hidup. Kenapa gaya hidup? Yaiyalah, gaya hidup itu kan berhubungan sama pengelolaan keuangan. Apalagi, banyak pengguna media sosial beberapa tahun belakangan membuat tantangan ini semakin menjadi godaan.
Tak bisa dipungkiri, media sosial sedikit banyaknya telah mempengaruhi orang-orang untuk kemudian melakukan hal-hal yang sama sekali belum pernah dicobanya. Bisa juga terpengaruh dengan barang-barang branded yang sedang hits yang dipakai sang influencer. Merek-merek ternama pun mulai bertebaran dan menjadi incaran para millenial. Sehingga tanpa sadar, timbullah hawa nafsu untuk membelinya lalu memamerkannya di media sosial, mengikuti influencer idolanya.
Barang branded sendiri biasanya menjadi simbol untuk komunitas tertentu yang memang mengutamakan barang-barang branded sebagai kebutuhan utama yang harus dimiliki. Barang-barang dengan merek tertentu tersebut melambangkan kualitas, selera, serta sangat mewakili kepribadian hingga status sosial penggunanya.
Pertanyaannya, Salahkah memiliki barang branded? Tentu tidak. Tapi, alangkah baiknya sebelum membeli barang-barang branded, perhatikan dulu poin-poin di bawah ini, diantaranya:
1. Kebutuhan atau keinginan
Pastikan terlebih dahulu, apakah barang-barang branded tersebut benar-benar sebuah kebutuhan atau hanya sekedar keinginan. Jika hanya mengikuti gengsi, lebih baik alihkan dana ke hal yang lebih penting.
2. Memiliki fungsi produktif atau tidak
Akan sangat bermanfaat jika barang branded yang dibeli adalah bersifat produktif. Misalnya, menunjang profesionalitas kerja agar mendukung karir. Beberapa orang yang membeli barang branded untuk kemudian dijual kembali setelah di pakai. Karena, beberapa barang branded memiliki harga jual kembali yang fantastis.
3. Pastikan tidak mengganggu keuangan lain
Jangan terlalu memaksakan diri untuk memiliki barang branded jika harus mengorbankan keuangan untuk hal yang utama. Atau memaksakan membelinya dengan berhutang. Hal ini akan membuat kondisi keuangan kamu tidak sehat. Bahkan menjadi beban dikemudian hari.
4. Bijaklah!
"Besar pasak dari pada tiang", ingat saja peribahasa ini jika penghasilan kamu pas-pasan. Kamu menginginkan barang branded dengan harga yang fantastis, namun pemasukan sangat minim. Ingat, bahwa kamu memiliki tanggungan bulanan atau kebutuhan dalam jangka pendek juga. Jadi harus pandai-pandai mengatur dan mengontrol gaya hidup serta batasi sejauh mana kamu bisa mengikuti tren dengan keputusan yang bijak.
5. Investasi sebagai gaya hidup
Investasi adalah salah satu hal yang digalakkan beberapa tahun ini. Terlebih di masa pandemi sekarang. Investasi di pasar modal dalam jangka panjang secara historis dapat mengalahkan inflasi. Pada dasarnya, investasi tidak memerlukan banyak uang untuk memulainya. Reksa dana, bisa kamu manfaatkan untuk investasi terjangkau. Selain itu, perhatikan juga profil, tujuan, serta jangka waktu investasi reksa dana ini. Cari tau juga legalitas produk, pengelola, dan pihak yang menawarkan.
Jadi, membeli barang branded sah-sah saja, asalkan tetap bijak dalam memikirkan segala sesuatu ke depannya dan yang jelas tidak merugikan. Silakan berbagi ke media sosial. Sampai jumpa..
8 Komentar
Wahhh kalau saya agak jarang sih beli barang yang branded atau barang yang ada merk bagusnya gitu.. Kadang kalau beli barang yang branded gitu untuk memberikan rasa kepuasan sendiri terhadap keinginan yang meluap-luap. Setidaknya pernah beli sekali dua kali lah hha :D
BalasHapusSekali dua kali sekalian yg mahal ya mas, hehe.. Biasanya buat ciwi-ciwi sih ini :D
Hapussaya sepakat sama poin produktif mbak
BalasHapusseberapa bisa barang itu dgunakan
apalagi klo awet ya pasti kubeli walau mahal hehe
kalau cuma ingin mending ditahan dulu
apalagi kondisi sulit kayak gini
Yups betul, barang branded bagus yang bermanfaat sampe jangka panjang memang sayang buat dilewatin :D
HapusPandemic gini memang mending alihkan ke kebutuhan lain, hehe..
Emang kerasa banget sih kalo beli barang branded meski ga kelas International kualitas bakal beda jauh. Jadi selain dapat gengsi jg puas karena kualitas. Aku baru tahu lho mbak, kalo beli tas aja bahkan kalo yg kelas inter bisa di jual lg dgn harga yg ga turun2 amat. Gilaa, kelas dan pertemanan jg ngaruh emang yaa
BalasHapusHaha.. ya begitulah kira-kira mbak. Apalagi kita nih perempuan, harus bisa berstrategi lebih dalam lagi seputar hal ini, intinya investasi jangka panjangnya sih yaa :D
Hapusakupun masi tergiur sih pengen beli yg branded , krn emg bisa banget dijual lagi.. tapi koq ya tetep aja sayang ama duit wkwk. takut aja gitu kalo ngga bisa ngerawatnya, kalo rusak yg ada malah ngga bisa dijual kan..
BalasHapuskebutuhan dan keinginan ini beda tipis-tipis ya mba
BalasHapussekarang kalo aku beli yang brand juga mikir lagi, kira kira perlu atau enggak, bisa menunjang ini itu apa enggak
dan mikir juga kalau beli kira kira mengganggu keuangan pos yang lain apa enggak nantinya
Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!