🎶 Sumpah..
Tiada niat.. Untuk aku..
Mendustakan, kita..
Berat hatiku sepi, jauh..
Engkau.. Pergi.."
Bodohnya aku, melepaskanmu..
Sesal yang kurasa menghantui diriku..
Sampainya hatiku, lukakan cintamu..
Pedih kau rasa dulu, kini dekatku..🎶
"Bell.. Belly!" seketika lamunan Belly buyar karena suara Fondy.
Belly terkejut dan dengan cepat menghapus air matanya, "Eh, ada apa Fond?"
"Mau sampai kapan kamu gini terus?"
"Apaan sih? Aku nggak kenapa-napa kok," elak Belly.
Fondy melirik tajam, dan lalu men-stop lagu yang sedang di putar Belly dari handphonenya itu, "Cari lagu lain lah yang bikin semangat. Bukan lagu yang malah bikin kamu ngerasa bersalah terus-terusan," nasehat Fondy.
Belly memanyunkan bibirnya, dan lalu menangis terisak, "Aku masih sayang dia Fooond.. Aku nggak bisa lupain diaa.." ungkapnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Wajah panik Fondy terlihat jelas, "Eh, eh, Bell.. Udah dong, di lihat yang lain tuh. Aku beliin es krim kesukaan kamu ya," seru Fondy.
Masih sambil menangis, Belly menjawab, "Kamu kira aku anak kecil.. Tapi boleh deh, jangan lupa tambahin toping permen coklatnya yang banyak."
Lagi-lagi Fondy meliriknya, namun dengan sedikit tertawa, "Huu.. Kalau denger coklat aja langsung ngiler."
Malam itu, Belly meminta Fondy untuk menemaninya jalan-jalan. Selesai dari kafe coklat, mereka lalu menuju ke taman yang terdapat di bukit tak jauh dari kafe tersebut.
"Fond, kita sahabatan udah berapa lama sih?" tanya Belly sambil menatap ke arah langit malam itu.
Fondy mensimulasikan hitungan tahun dengan kedua tangannya, "Pinjam tangan kamu dong, tanganku nggak cukup."
Belly menyenggol pundak Fondy, "Iih.. Hampir 15 tahun Fond. Kamu bosan nggak sih?" tanya Belly lagi.
"Bosan lah.. Apalagi setahun terakhir ini kamu cerita tentang mantan kamu terus. Jujur, aku ngerasa kamu tuh lemah.." ungkap jujur Fondy.
Belly merasa terpojok, "Oh, gitu ya. Memang sih, aku memang lemah, lemah karena terlalu bodoh. Kalau aja waktu itu kita nggak lagi barengan, mungkin ini semua nggak akan terjadi," ungkap balik Belly.
"Tuhkan, kamu salahin aku lagi," seru Fondy.
"Memang ini semua salah kamu kan..! Kalau aku tahu dari awal dia bakal perform di kafe itu, aku nggak bakal dateng cuma karena nemenin kamu ke acara ultah temen kamu!" Belly terlihat kesal, menyesali semua yang telah terjadi.
Fondy menghela nafas dalam, "Sorry, Bell. Aku nggak bermaksud.." ucapan Fondy seakan tak di dengar Belly.
"Aku mau pulang," serunya.
"Yaudah, a..ku anter kalau gitu," ajak Fondy.
"Nggak usah, aku naik taksi aja," jawab ketus Belly.
Belly dan Fondy memang sudah bersahabat sejak mereka duduk di bangku SMA. Tapi Fondy adalah kakak kelas Belly. Dan mereka juga bertetangga, persis bersebelahan. Pergi ke sekolah pun selalu bersama. Bahkan sampai sudah bekerja pun mereka satu kantor. Hanya saja jabatan Fondy lebih tinggi dari Belly. Karena itulah, Fondy mengajak Belly untuk menjadi salah satu karyawan di kantornya.
Malam itu mungkin menjadi malam terburuk untuk Fondy, karena baru kali ini Belly begitu marah dan kesal padanya. Fondy mencoba menghubungi ponsel Belly, namun tak ada jawaban, bahkan Belly me-reject panggilannya.
Esok paginya, Fondy tak melihat kehadiran Belly di kantor, "Mar, Belly kemana?" tanya Fondy pada Maria.
"Tadi sih bilangnya izin gitu aja sih mas. Memangnya dia nggak bilang gitu sama Mas Fondy?"
Fondy menggeleng, "Ok, makasih ya Mar."
Akhirnya, sore itu, Fondy memutuskan untuk datang langsung ke rumah Belly, dengan membawakan 2 es krim coklat kesukaannya.
Namun, ketika Fondy datang, hanya ada mbak Susi, pembantu dirumah, dan dia menyampaikan kalau Belly sedang berada dirumah sakit. Mendengar hal itu, tentu saja Fondy sangat terkejut.
"Rumah sakit mana ya mbak?" tanya Fondy.
"RSAD mas," jawab Susi.
Fondy lalu bergegas menuju ke RSAD, tapi sebelum itu, "Mbak Sus, ini ada es krim, buat mbak aja ya. Makasih mbak!"
"Loh kok, eh eh, mas Fondy, tunggu dulu! Ealah, orangnya sudah ngilang. Yoweslah, alhamdulillah.. Haduuh, ini orang udah ganteng, baik lagi, kenapa non Belly nggak pacaran aja ya sama mas Fondy. Yo mosok mau pacaran sama aku, wahahaha.." celetuk tawa Susi.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Belly, sehingga ia masuk rumah sakit?
Gif: tenor.com
Gif: tenor.com
6 Komentar
Biasanya nih, biasanya yang model-model kaya Fondy sama Belly gini sebenernya punya rasa. Tapi enggak berani buat ngungkapin. Endingnya nyesel pas tau kalau salah satu diantara mereka jadian sama orang lain *kalau di FTV-FTV sih biasanya gitu---iyah, FTV lagi xD
BalasHapusGIFnya dari film Ghibli bukan sih? Wkwkwk.
Kalo cerita ini masuk FTV sih judulnya jadi "Cintaku Ternyata Tetanggaku", wkwk..
HapusEh iya, bener itu gif filmnya Ghibli, "Whisper Of The Heart" 😁
Aku sudah lama tidak membaca cerpen, sekalinya baca ini kok jadi kepikiran bikin tulisan cerbung ahahhaha
BalasHapusAyo nulis bang, cerbung itu bikin pembaca penasaran, hehe..
Hapussahabat bisa jadi cinta. biasanya lebih setia, pacarnya dulu terlalu posesif dan gak percya sama pasangannya... mending sama fondy. mau ke kantor kan bisa jalan berdua.
BalasHapusZulfan punya alesan untuk bersikap begitu. Kalaupun mau ke kantor ya tetep bareng Fondy dong. Kalau nonton konser baru bareng Zulfan, atau nonton bertiga juga boleh, hehe..
HapusHaii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!