"Selamat pagi Mia.. Aku pesan cake yang kemarin dong," pinta seorang lelaki bernama Bimo.
"Duh.. Ada apa nih pagi-pagi udah bahagia sekali ?" seru Mia.
Bimo seakan semangat ingin memulai ceritanya pagi ini, "Kamu ingatkan dua hari lalu aku pesan kue di sini," Mia mengangguk, "..Sebenarnya kue itu untuk gebetan aku, dan sekarang dia udah jadi pacarku Mi. Kayaknya memang gara-gara cake dari kamu deh Mi," ungkap Bimo.
Mia tersenyum, "Ada-ada aja sih kamu Bim. Itu ya karena perempuan itu juga ada hati sama kamu. Jangan ngaco ah Bim, nanti di kira cake bikinan aku ada peletnya lagi," keluh Mia.
"Nah, itu. ada pelet cintanya, haha.." Bimo mengambil pesanannya dan lalu membayarnya, "Makasih banyak ya Mi.."
"Selamat ya Bim, semoga langgeng," teriak Mia saat Bimo hendak keluar dari toko.
Secara bersamaan, Citra sepupu Mia masuk ke toko, "Kenapa tuh si Bimo, sumringah sekali.." tanyanya.
"Baru jadian dia tuh," jawab Mia.
"Hmm. Pantesan.. Eh Mi, aku beres-beres belakang dulu ya."
Toko kue yang diberi nama D'Miss Cake itu adalah milik Mia. Karena memang pada dasarnya Mia memiliki hobi memasak khususnya membuat kue. Sudah sekitar enam bulan ini ia membuka tokonya. Dibantu oleh sepupunya, Citra, mereka hanya berdua saja. Sejauh ini mereka bisa bekerja sama dengan baik, dan tokonya pun cukup ramai dikunjungi setiap harinya. Termasuk Bimo, adalah salah satu orang yang sangat sering mampir dan membeli beberapa cake buatan Mia.
Pagi ini seperti biasa, D'Miss Cake buka pukul 8 pagi.
"Selamat pagi Mia.." sapa Bimo dengan semangatnya.
"Pagi Bim. Dua strawberry cheese cake dan dua tiramisu cheese cake, sudah siap," seru Mia.
"Wah, memang kamu terbaik deh Mi. Thank you Mia. Aku pergi dulu, mau sarapan bareng pacar, hehe.." lanjut Bimo.
"Iya Bimooo.. Selamat makaan.." ledek Mia dengan tersenyum.
Waktu menunjukkan pukul 9 pagi. Namun, Citra belum juga datang. Mia terlihat cemas dan lalu menghubungi nya.
"Citraa, kamu dimana? Nggak kenapa-kenapakan?" tanya Mia cemas.
"Maaf ya Mi, ban motorku kempes nih, jadi sekarang lagi dibengkel, kayaknya agak lama deh Mi," jelas Citra.
"Nggk apa kok Cit, kalau ada apa-apa bilang aku ya. Hati-hati kamu ya," seru Mia.
Sambil menunggu giliran motornya diperbaiki, Citra melihat suasana sekitar bengkel. Terdapat lapangan luas tepat diseberangnya, dan Citra melihat sosok Bimo yang duduk di sebuah bangku taman, sendirian.
"Mas, saya tinggal kesana sebentar ya," kata Citra kepada mas-mas bengkel.
Lalu bergegas menghampiri Bimo. Dari kejauhan, Citra melihat Bimo sepertinya sedang sedih. Namun Citra mengurungkan niatnya untuk menghampiri Bimo, takut mengacaukan suasana dan malah membuatnya tak nyaman karena sedang sedih. Akhirnya Cotrapun kembali ke bengkel.
Tak lama setelah itu, Citra telah sampai di toko. Dan mencoba bercerita kepada Mia tentang Bimo.
"Kira-kira Bimo kenapa ya Mi?"
"Ya aku juga nggak tau Cit, tapi tadi pagi dia beli cake yang biasanya kok, terus bilang mau sarapan bareng pacar, gitu," cerita Mia, " Yaudahlah, semoga aja dia baik-baik. Yuk ah kerja lagi."
"Semoga.. Kenapa jadi kita ya, haha.."
Mia dan Citra telah selesai beres-beres toko, dan bersiap untuk segera pulang.
"Cit, kamu balik duluan aja ya, aku masih mau disini," ujar Mia.
"Nahlo, tumben, baik-baik aja kamu kan?" Mia mengangguk tersenyum, "Yaudah, aku balik duluan ya, take care, bye," Citra pun pulang dengan vespanya.
Mia masih bersantai di salah satu sofa yang ada di dalam tokonya. Namun tiba-tiba ada yang datang mengetuk pintu toko.
~ bersambung besok yaa.. ~
0 Komentar
Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!