Cerbung: Cinta 5 Hari ( Part II )





Kali ini Shasy memilih lokasi liburan yang berkaitan dengan pasir, laut, dan angin sejuk. Ya, pantai dan tetap dengan suasana yang sepi tak banyak penghuni.

Shasy telah terduduk dibangku deretan ketiga didalam bis.

“Bismillah, semoga selamat sampai tujuan, amin”, tak lupa ia pun berdoa kemudian menyematkan sepasang earphone mendengar lagu-lagu favoritnya sambil memandang kearah jalan yang masih terlihat sepi.

Kurang lebih satu jam perjalanan menuju pantai.

Shasy pun terbangun dari tidur panjangnya selama perjalanan.

“Alhamdulillah, akhirnya sampai juga. Waw banget pantainya..”, ujar Shasy yang terkagum-kagum melihat keindahan hamparan pasir dan lautan yang membentang luas.

Namun, sebelum ia melampiaskan kekagumannya terhadap pantai itu, ia berjalan menuju penginapan disekitar pantai lalu meletakkan tas, mengganti baju dan melepas sepatu ketsnya dan lalu memakai sandal jepit yang dibawanya.

Saat ia berjalan menyusuri sebuah dermaga yang terdapat dipantai itu dan tak jauh dari penginapannya, ia melihat seorang lelaki sedang duduk dipinggir dermaga. 
Namun Shasy tak begitu menghiraukan lelaki itu. Shasy lalu berdiri disebelah lelaki itu sambil melihat pemandangan laut yang luar biasa indahnya.

 “Indah banget ya lautnya”, kata Shasy berbicara pada lelaki itu.

Shasy pun duduk disamping lelaki seumurannya itu.

“Boleh ikut duduk disini?”, tanya Shasy.

Lelaki itu melihatnya sambil tersenyum, “Boleh”.

“Rasanya tenang banget ya ngeliat pemandangan laut seindah ini”, ucap Shasy.

“Iya. Makanya seminggu ini aku datang ke dermaga ini untuk menenangkan diri”, jawab lelaki itu.

Shasy menatap lelaki itu, “namanya juga hidup. Pasti ada aja yang namanya masalah dan pasti juga ada solusinya. Bener gak?”.

“Iya, bener. Tapi aku menenangkan diri bukan karena masalah kok, cuma pengen istirahat aja dari keramaian yang ada”, serunya.

Shasy terdiam sejenak. Lelaki itu lalu berdiri dan pergi meninggalkan Shasy.

“Mau kemana?”, tanya Shasy.

“Balik ke penginapan”, jawabnya.

“Tapi.. Kita kan belum kenalan”, ucapnya pelan.

***

“Halo Shas. Lagi apa kamunya? Gimana keadaan disana?”, Sandra menelpon Shasy yang sedang melihat film dari layar laptopnya.

“Ya San. Aku lagi nonton film nih. Bagus banget pemandangan disini San, jadi mikir-mikir dulu deh kalau mau pulang, hehe”.

“Heeii.. Jangan kebetahan kamu disana ya. Ntar akunya sama siapa. Aku kan kan bisa hidup tanpa kamu Shasy..”.

“Kamu lebay ih. Oiya San, tadi aku ketemu sama cowok, cakep, dan ngobrol gitu sama dia, tapi sebentar banget, abis itu dia pergi. Kasian banget aku ya”.

“Haha. Dianya ada urusan kali”.

“Gak tau deh, aku juga gak ada nanya sih”.

“Hmm.. Memangnya dia gak tinggal dipenginapan disitu ya Shas?”.

“Kayaknya sih dia nginep disekitar sini juga. Tapi aku gak tau dimana dan sejauh mana dari penginapanku”.

“Naah, kalau gitu, besok pasti kamu bakal ketemu lagi sama dia Shas. Yakin deh”.

“Haha. Kenapa jadi kamu yang yakin gitu? Tapi, aku juga berharap gitu sih San, hihi”.

“Tuh kan bener feeling aku”.

“Hehe. Yaudah deh, katanya tadi kamu mau curhat San, apaan?”

“Oiya, itu loh Shas….”.

Dan obrolan mereka pun berlanjut berlarut-larut.

***

Esok paginya Shasy bangun lebih awal.

“Udah pagi lagi ya. Cepet banget. Mana baru tidur 3 jam lagi”, oceh Shasy.

Dilihatnya seseorang sedang berjalan tepat didepan penginapannya.

“Itu kan..”, Shasy langsung keluar dan mendatangi orang itu.

“Hei.. Ketemu lagi deh kita. Pagi banget kamu bangunnya, emang biasanya gini ya?”, tanya Shasy sambil berjalan disamping lelaki yang ia temui kemarin.

“Iya, setiap pagi aku memang sering jalan menyusuri pantai ini”, jawabnya sambil melihat pemandangan laut yang menakjubkan.

“Hmm.. Kamu nginep disini juga ya? Penginapannku yang itu”, seru Shasy sambil menunjuk tempat ia tinggal.

“Aku tinggal dipenginapan diujung sana, tepat didepan dermaga”.

“Oow.. Pantesan aja kamu sering ke dermaga ya”.

“Iya. Aku duluan ya. Oiya, jangan lupa cuci muka dulu kalau baru bangun tidur, trus disisir tuh rambut, biar jangan berantakan”, serunya sambil memegang rambut keriting Shasy dan lagi-lagi berlalu meninggalkan Shasy.

Shasy terdiam sejenak, “Iiya”.

“Ya ampun. Dia itu perhatian banget ya. Aduuh, malu banget aku jadinya”, batin Shasy sambil senyum-senyum dan menuju penginapannya.

***


Posting Komentar

5 Komentar

  1. Anonim20:03

    ditunggu part III nya ya ky..

    #ghio

    BalasHapus
  2. Anonim20:23

    sedikit di pertenang alurnya ya neng, biar lebih terasa romansa shasy dan mr kribo nya,, ^_^

    #RP

    BalasHapus
  3. neng...
    gantung...
    arrgghhhh...
    update gak #megang panci

    BalasHapus
  4. #RP : siap grak! :D

    BalasHapus
  5. ubit : udah noh bit, hihii..

    BalasHapus

Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!