Kali ini Shasy
memilih lokasi liburan yang berkaitan dengan pasir, laut, dan angin sejuk. Ya, pantai
dan tetap dengan suasana yang sepi tak banyak penghuni.
Shasy telah
terduduk dibangku deretan ketiga didalam bis.
“Bismillah,
semoga selamat sampai tujuan, amin”, tak lupa ia pun berdoa kemudian
menyematkan sepasang earphone mendengar lagu-lagu favoritnya sambil memandang
kearah jalan yang masih terlihat sepi.
Kurang
lebih satu jam perjalanan menuju pantai.
Shasy pun
terbangun dari tidur panjangnya selama perjalanan.
“Alhamdulillah,
akhirnya sampai juga. Waw banget pantainya..”, ujar Shasy yang terkagum-kagum
melihat keindahan hamparan pasir dan lautan yang membentang luas.
Namun,
sebelum ia melampiaskan kekagumannya terhadap pantai itu, ia berjalan menuju
penginapan disekitar pantai lalu meletakkan tas, mengganti baju dan melepas
sepatu ketsnya dan lalu memakai sandal jepit yang dibawanya.
Saat ia
berjalan menyusuri sebuah dermaga yang terdapat dipantai itu dan tak jauh dari
penginapannya, ia melihat seorang lelaki sedang duduk dipinggir dermaga.
Namun
Shasy tak begitu menghiraukan lelaki itu. Shasy lalu berdiri disebelah lelaki
itu sambil melihat pemandangan laut yang luar biasa indahnya.
“Indah banget ya lautnya”, kata Shasy berbicara
pada lelaki itu.
Shasy pun
duduk disamping lelaki seumurannya itu.
“Boleh ikut
duduk disini?”, tanya Shasy.
Lelaki itu
melihatnya sambil tersenyum, “Boleh”.
“Rasanya tenang
banget ya ngeliat pemandangan laut seindah ini”, ucap Shasy.
“Iya.
Makanya seminggu ini aku datang ke dermaga ini untuk menenangkan diri”, jawab
lelaki itu.
Shasy
menatap lelaki itu, “namanya juga hidup. Pasti ada aja yang namanya masalah dan
pasti juga ada solusinya. Bener gak?”.
“Iya,
bener. Tapi aku menenangkan diri bukan karena masalah kok, cuma pengen istirahat
aja dari keramaian yang ada”, serunya.
Shasy terdiam
sejenak. Lelaki itu lalu berdiri dan pergi meninggalkan Shasy.
“Mau
kemana?”, tanya Shasy.
“Balik ke
penginapan”, jawabnya.
“Tapi..
Kita kan belum kenalan”, ucapnya pelan.
***
“Halo Shas.
Lagi apa kamunya? Gimana keadaan disana?”, Sandra menelpon Shasy yang sedang
melihat film dari layar laptopnya.
“Ya San. Aku
lagi nonton film nih. Bagus banget pemandangan disini San, jadi mikir-mikir dulu
deh kalau mau pulang, hehe”.
“Heeii..
Jangan kebetahan kamu disana ya. Ntar akunya sama siapa. Aku kan kan bisa hidup
tanpa kamu Shasy..”.
“Kamu lebay
ih. Oiya San, tadi aku ketemu sama cowok, cakep, dan ngobrol gitu sama dia,
tapi sebentar banget, abis itu dia pergi. Kasian banget aku ya”.
“Haha. Dianya
ada urusan kali”.
“Gak tau
deh, aku juga gak ada nanya sih”.
“Hmm..
Memangnya dia gak tinggal dipenginapan disitu ya Shas?”.
“Kayaknya
sih dia nginep disekitar sini juga. Tapi aku gak tau dimana dan sejauh mana
dari penginapanku”.
“Naah,
kalau gitu, besok pasti kamu bakal ketemu lagi sama dia Shas. Yakin deh”.
“Haha. Kenapa
jadi kamu yang yakin gitu? Tapi, aku juga berharap gitu sih San, hihi”.
“Tuh kan
bener feeling aku”.
“Hehe. Yaudah
deh, katanya tadi kamu mau curhat San, apaan?”
“Oiya, itu
loh Shas….”.
Dan obrolan
mereka pun berlanjut berlarut-larut.
***
Esok
paginya Shasy bangun lebih awal.
“Udah pagi
lagi ya. Cepet banget. Mana baru tidur 3 jam lagi”, oceh Shasy.
Dilihatnya seseorang
sedang berjalan tepat didepan penginapannya.
“Itu kan..”,
Shasy langsung keluar dan mendatangi orang itu.
“Hei..
Ketemu lagi deh kita. Pagi banget kamu bangunnya, emang biasanya gini ya?”, tanya Shasy sambil berjalan disamping lelaki yang ia temui kemarin.
“Iya,
setiap pagi aku memang sering jalan menyusuri pantai ini”, jawabnya sambil
melihat pemandangan laut yang menakjubkan.
“Hmm.. Kamu
nginep disini juga ya? Penginapannku yang itu”, seru Shasy sambil menunjuk
tempat ia tinggal.
“Aku
tinggal dipenginapan diujung sana, tepat didepan dermaga”.
“Oow..
Pantesan aja kamu sering ke dermaga ya”.
“Iya. Aku duluan
ya. Oiya, jangan lupa cuci muka dulu kalau baru bangun tidur, trus disisir tuh
rambut, biar jangan berantakan”, serunya sambil memegang rambut keriting Shasy dan
lagi-lagi berlalu meninggalkan Shasy.
Shasy
terdiam sejenak, “Iiya”.
“Ya ampun. Dia
itu perhatian banget ya. Aduuh, malu banget aku jadinya”, batin Shasy sambil
senyum-senyum dan menuju penginapannya.
***
5 Komentar
ditunggu part III nya ya ky..
BalasHapus#ghio
sedikit di pertenang alurnya ya neng, biar lebih terasa romansa shasy dan mr kribo nya,, ^_^
BalasHapus#RP
neng...
BalasHapusgantung...
arrgghhhh...
update gak #megang panci
#RP : siap grak! :D
BalasHapusubit : udah noh bit, hihii..
BalasHapusHaii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!