Nih sambunganyee..
Selamat membacaa..
“Habis bersihin kelas ya dek? Lama banget
keluarnya”, ledekku.
“Hehe, maaf ya kak, tadi ada urusan bentar”.
“Udah kayak orang dewasa aja kamu banyak urusan”.
“Ini soal Doraemon loh kak”.
Karin melanjutkan ceritanya.
“Kakaknya temenku juga suka sama doraemon, yang keluar
bareng aku tadi itu loh kak”.
“Yang tadi jemput temen kamu itu ya? Kakaknya suka Doraemon
juga? Yang bener kamu dek?”, tanyaku yang entah penasaran atau sekedar
bertanya.
“Iya kakaak. Kenapa sih?”.
“Ada juga ya orang dewasa yang suka Doraemon?”.
“Ya ada lah kak. Kakak ini gimana sih”, serunya. “Kak,
yang ngebut dong, akunya udah laper banget niih”.
“Dasar tembem”, ejekku.
***
Aku masih memikirkan tentang gadis yang menjemput
teman Karin sepulang sekolah siang tadi.
“Aku baru tau kalau ada juga gadis seumuranku yang
menyukai robot rakun itu. Aku jadi ingin mengenal gadis itu. Apakah sifatnya
juga kekanak-kanakan seperti layaknya Karin, seorang anak kecil yang menyukai Doraemon?”,
pikirku yang tanpa sadar sambil menulis tulisan Doraemon lengkap dengan
gambarnya.
***
“Vin, ternyata cewek yang aku kenal kemarin itu adalah
mahasiswi transferan kampus seberang. Dan dia bakal masuk kelas kita”, cerita
Yugo dengan semangat menggebu-gebu.
“Teruus, apa hubungannya sama aku?”, tanyaku
terpaksa.
“Ya siapa tau aja kamu bakal kepincut sama tuh
cewek. Cantik loh Vin. Gak bakal nyesel deh kamunya”, ujar Yugo sok tau.
Aku melanjutkan tulisanku dan tak begitu
mendengarkan omongan Yugo.
“Vin, Vin..”, senggol Yugo.
“Apaan..”, aku masih asik menulis.
“Tuh cewek yang aku ceritain masuk kelas”.
Dengan gerakan mataku lambat, aku pun melihat ke arah
gadis itu.
“Ya Tuhan. Gadis itu kan..”, dalam hatiku, dan pandanganku
pun tak habis mengarah kepadanya sampai ia duduk dibangkunya, tepat
dibelakangku.
“Tuh kaan.. Apa aku bilang, kamu suka kan liat diaa..
Sampai 180 derajat gitu ngeliatinnya”, bisik Yugo dan menyenggolku lagi.
Aku tersenyum dengan gigi putihku yang hampir terlihat
menyeluruh.
***
Gadis itu bernama Monica. Gadis yang aku lihat
disekolah Karin dan dia itu adalah kakaknya teman Karin yang menyukai aku,
maksudku Doraemon.
“Apa mungkin ini jodoh? Atau mungkin hanya pertemuan
semata yang terjadi tanpa sebuah kisah?”, pikirku sok puitis.
Aku tak tau, sama sekali tak tau apa yang sedang direncanakan
Tuhan terhadap perjalanan cintaku. Tapi yang ku tau, aku ingin mendekatinya,
tak peduli kesukaannya mengkoleksi apa atau apa, yang mungkin sedikit kekanakan
itu, aku benar-benar tak peduli.
***
Baru saja aku memarkirkan vespa kesayanganku, dan pandanganku
langsung menangkap sosok indah yang sedang berjalan dari parkiran, ya, itu
Monic.
“Monic!”, teriakku.
Dia pun menoleh dengan wajahnya sedikit heran
melihatku.
“Mau masuk kelas ya?”, dia mengangguk, namun wajahnya
masih bingung.
“Oh iya, aku Kevin, teman sekelas kamu”, aku pun
menyodorkan tanganku yang hendak bersalaman dengannya.
“Oh, iya iya, yang duduk didepan aku kan? Ada apa
Vin?”, serunya.
“Gak ada apa-apa. Pengen jalan bareng aja sama kamu
sampai ke kelas”, ujarku malu-malu.
Monic tersenyum. Lengkungan senyumannya itu loh,
bikin gak nahaan.. Pengen cubit pipinya, khayalku.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Masih penasaran dengan kelanjutan hubungan Kevin dengan Monica?
Saksikan episode terakhirnya, hanya diblog ini
4 Komentar
whahah
BalasHapusdorameon..
ehh doraemon..
pinjem dulu mesin waktunya, biar langsung bisa liat lanjutannya ini
:D
ahaha..
BalasHapuspake pintu kemana saja aja ubi, hihihii..
-____-" T nya pergi kepasar tuh yaa??
BalasHapus*cubittt
eh..
BalasHapusmaaf..
saya khilaf..
ckck..
Haii! Berkomentarlah dengan bijak dan relevan ya. Silakan baca artikel lainnya dan tinggalkan jejakmu. Terima kasih!